Selasa, 30 April 2013

MATERI TATA ARTISTIK

 
Oleh: Sofwan Toyib “abha” 
Diambil dari buku SENI TEATER Jilid 1 & 2 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X & XI, Penulis: Eko Santosa, dkk 
Tata artistik merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari teater. Pertunjukan teater menjadi tidak utuh tanpa adanya tata artistic yang mendukungnya. Unsur artistik disinimeliputi tata panggung , tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, tata musik yangdapat membantu pementasan menjadi sempurna sebagai pertunjukan. Unsur-unsur artistik menjadi lebih berarti apabila sutradara dan penata artistic mampu memberi maknakepada bagian-bagian tersebut sehingga unsurunsur tersebut tidak hanya sebagai bagianyang menempel atau mendukung, tetapi lebih dari itu merupakan kesatuan yang utuh darisebuah pementasan. Tata artistik antaralain:
Tata panggung adalah pengaturan pemandangan di panggung selama pementasanberlangsung. Tujuannya tidak sekedar supaya permainan bisa dilihat penontontetapi juga menghidupkan pemeranan dan suasana panggung.
Tata cahaya atau lampu adalah pengaturan pencahayaan di daerah sekitapanggung yang fungsinya untuk menghidupkan permainan dan dan suasana lakonyang dibawakan, sehingga menimbulkan suasana istimewa.
Tata musik adalah pengaturan musik yang mengiringi pementasan teater yangberguna untuk memberi penekanan pada suasana permainan dan mengiringipergantian babak dan adegan.
Tata suara adalah pengaturan keluaran suara yang dihasilkan dari berbagai macamsumber bunyi seperti; suara aktor, efek suasana, dan musik. Tata suara diperlukanuntuk menghasilkan harmoni.
Tata rias dan tata busana adalah pengaturan rias dan busana yang dikenakanpemain. Gunanya untuk menonjolkan watak peran yang dimainkan, dan bentuk fisikpemain bisa terlihat jelas penonton.keberadaan tata artistik dalam pementasan teater sangatlah vital. Tanpa pengetahuandasar artistik seorang sutradara atau pemain teater tidak akan mampu menampilkankemampuannya dengan baik.Persesuaian dengan tata artistik yang menghasilkan wujud nyata keindahan tampilan diatas pentas adalah pilihan wajib bagi para pelaku seni teater.Gambaran tata artistik secara umum, sutradara harus menuliskan gambaran (pandangan)tata artistiknya. Meski tidak secara mendetil, tetapi gambaran tata artisitk berguna bagipara desainer untuk mewujudkannya dalam desain. Jika sutradara mampu, maka ia bisamemberikan  gambaran  tata  artistik  melalui  sketsa.  Jika  tidak,  maka  ia  cukupmenuliskannya.Untuk lebih jelasnya dibahas lebih agak rinci dibawah ini.
1. TATA RIAS
Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajahmenjadi lebih sempurna. Tata rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik, yaitu senimengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh. Tata Rias dalam teater bermula dari pemakaian kedok atau topeng untuk menggambarkan karakter tokoh.Contohnya, teater Yunani yang memakai topeng lebih besar dari wajah pemain dengangaris tegas agar ekspresinya dapat dilihat oleh penonton. Beberapa teater primitif menggunakan  bedak  tebal  yang  biasa  dibuat  dari  bahan-bahan  alam,  seperti
Diklat studi teater nafas kata 2010, 03 Des 2010 Tuban  1



 
tanah,tulang, tumbuhan, dan lemak binatang. Pemakaian tata rias akhirnya menjadibagian yang tidak dapat dipisahkan dari peristiwa teater

Tata Artistik

  1. Pembuatan set dekor tergantung kepada efektifitas, fasilitas, waktu dan anggaran yang tersedia.
  2. Berkenaan dengan tingkat keterampilan di stasiun TV, kesimpulan akhir datang dari perpaduan antara pandangan imajinasi dan kenyataan praktis di lapangan.
  3. Perencanaan dilakukan dengan melakukan serangkaian diskusi antara set dsainer dan produser. Membuat sketsa, rencana ukuran dan ketinggiannya, konsep Produksi yang ditransformasikan pada biaya tenaga kerja, harga dan kebutuhan material.
  4. Untuk produksi acara yang berskala besar, hendaknya melakukan kolaborasi yang melibatkan beberapa tenaga ahli dibidangnya. Ruang gerak kamera, olah gerak pengisi acara, Variasi lighting, pengambilan suara, kostum, make-up, dan kebutuhan teknik yang memungkinkan.

  1. Ruang lingkup tanggung jawab Departemen Art adalah :
    5.1. Desain Grafis
    Meliputi pekerjaan pembuatan tata aksara (lettering), ilustrasi gambar, panel informasi, animasi computer grafis, papan caption, dll.
    5.2. Set Décor
    – Basic studio items: platform legs
    – Fasility items: drops, support, flooring, cloth, garss mats
    – Large sets-main body: unit piece, photo backing, unit sets
    – Greenery: stones, plants
    5.3. Properties
    – Seluruh furniture
    – Lukisan
    – Peralatan masak, olah raga
    – Perlengkapan sesuai set yang dibangun
    5.4. Special effects
    – Angin
    – Hujan
    – Berawan
    – Salju, ice/dry ice
    – Efek elektrik
    5.5. Special Atwork
    – Miniature sets
    – Siluet (silhouettes)
    – Boneka
    – Model
    5.6. Make-up, hairdo, customes,wardrobe
    – Make up (tata rias)
    – Tata busana (Wardrobe/custom)
    -Tata rambut (wigs)
    – Aksesories (accessories)
    – Alas kaki (footwear)
Set Décor dan Property
Set décor untuk Produksi TV hendaknya memenuhi beberapa criteria, yaitu :
  1. Artistik: Setting seharusnya sesuai dengan suasana, subyek dan tujuan produksi
  2. Teknis: Sesuai untuk digunakan di studio, ukuran-ukurannya, perlengkapan dan anggaran biayanya.
  3. Desain: Harus memungkinkan untuk berbagai pengambilan gambara, bebas untuk tata suara, kamera, lighting, dll.
  4. Komposisi ; cocok untuk karakteristik kamera TV, irama, warna, contrast dan finishingnya.